Saat matahari masih malu-malu menampakkan wajahnya,
aku sudah terjaga, memecah kesunyian kota.
Aku tidak mengenakan pakaian seragam,
tidak juga mengenakan sepatu bermerk. .
Kakiku hanya mengenakan sebuah sendal jepit butut
badanku hanya terbungkus baju lusuh. .
bukan tas yang kujinjing,
tapi sebuah karung dan besi berkarat. .
bukan gedung sekolah yang megah tujuan kakiku,
tapi tumpukan sampah yang bau. .
ya, aku hanyalah anak pemulung,
hidup dengan mengais tumpukan sampah,
belajar dari buku-buku lusuh. .
aku hanyalah anak pemulung,
yang punya cita-cita tapi tak tau akan kah bisa ku gapai
aku hanya anak pemulung
yang mengais sampah demi sesuap nasi. .
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar