Sabtu, 12 November 2011

Syair Anak Pemulung

Saat matahari masih malu-malu menampakkan wajahnya,
aku sudah terjaga, memecah kesunyian kota.


Aku tidak mengenakan pakaian seragam,
tidak juga mengenakan sepatu bermerk. .


Kakiku hanya mengenakan sebuah sendal jepit butut
badanku hanya terbungkus baju lusuh. .


bukan tas yang kujinjing,
tapi sebuah karung dan besi berkarat. . 


bukan gedung sekolah yang megah tujuan kakiku,
tapi tumpukan sampah yang bau. .


ya, aku hanyalah anak pemulung,
hidup dengan mengais tumpukan sampah,
belajar dari buku-buku lusuh. .


aku hanyalah anak pemulung,
yang punya cita-cita tapi tak tau akan kah bisa ku gapai
aku hanya anak pemulung
yang mengais sampah demi sesuap nasi. .



Tidak ada komentar:

Posting Komentar